Kesan Pertama saat memutuskan membeli senapan
ini adalah karena nilai Historisnya… rasa penasaran yang berkecamuk didalam
dada sangat besar sehinggga mengalahkan harga yg saat itu terbilang cukup mahal
buat saya…
Saya pinang Sharp Inova II japan dari Toko
Senapan satu-satunya di kota saya dalam kondisi sekend hand ( Bekas) seharga
3jt rupiah, harga segitu kalo dikalkulasikan udah bisa dapat senapan gas
lokalan dengan magazine seperti tipe air arm (local) misalnya. Sementara ini
hanya kelas uklik yg notabene hanya di buat di negeri seberang..
Saya sangat penasaran dengan apa yang
teman-teman ceritakan bahwa senapan sharp buatan ori jepang sangat mengesankan
dari segi akurasi dan powernya. Nah berbekal rasa penasaran itulah yg menjadi
motifasi saya untuk mencobanya..
Setelah bernegosiasi dan cek sana-sini, berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh
tentang ciri-ciri sharp inova original jepang , saya putuskan bahwa senapannya
memang masih original hanya ada beberapa part seperti box chamber dan cincin laras depan udah diganti dengan lokalan. Karna memang box chamber original
untuk seri A 202351 memang mudah pecah berbeda dengan seri-seri lamanya.. serta
cincin larasnya belum mengaplikasikan drat untuk di pasang peredam mungkin itu
yg membuat si pemilik sebelumnya memutuskan untuk menggantinya dengan yang
lokalan.
Berikut beberapa photo yang sempat saya
dokumentasikan :
Sesampainya dirumah senapan tersebut langsung
saya bongkar karena keadaan dari pemilik sebelumnya senapan dalam kondisi rusak
dan lama tak terpakai… saya bersihkan semua part2nya mulai dari tabung laras
dan sebagainya.. singkat cerita selesailah proses peremajaan sil-sil yg sudah mulai
tua dan perlu diganti.. kemudian dengan rasa penasaran yang menggebu saya bawa
senapan ke kebun belakang rumah untuk zeroing dan test akurasi.. hasilnya
sangat mengecewakan..:(
grouping awal tanpa di zero saja sangat2 parah bahkan bekas tembakan kedua tidak dapat terlihat pada kertas target seukuran A4. Dijarak yang hanya 10 m saja. alhasil saya cek ulang kondisi laras dengan seksama..saya masukan 1 pluru RWS superdome dari pangkal laras lalu saya dorong menggunakan lidi sampai ke ujung laras, dari pangkal dorongan mimis terasa sangat ringan dan mendekati ujung laras tiba2 mimis tersendat oh ternyata laras inova II seri A 2021156 memiliki Choke 1,5 cm. saya pun mendorongnya agak keras ternyata hasil mimis tidak mulus alias penyok sebelah di bagian kepalanya.. dan saya ulang hal yang sama sampai beberapa kali hasilnyapun tetap sama. Setelah di perhatikan diketahui larasnya penyok dibagian ujung mungkin waktu penggantian chamber plastic oleh si pemilik lamanya tanpa sengaja di getok pake palu dalam pemasangannya, Jadi saya putuskan untuk crowning ulang..
grouping awal tanpa di zero saja sangat2 parah bahkan bekas tembakan kedua tidak dapat terlihat pada kertas target seukuran A4. Dijarak yang hanya 10 m saja. alhasil saya cek ulang kondisi laras dengan seksama..saya masukan 1 pluru RWS superdome dari pangkal laras lalu saya dorong menggunakan lidi sampai ke ujung laras, dari pangkal dorongan mimis terasa sangat ringan dan mendekati ujung laras tiba2 mimis tersendat oh ternyata laras inova II seri A 2021156 memiliki Choke 1,5 cm. saya pun mendorongnya agak keras ternyata hasil mimis tidak mulus alias penyok sebelah di bagian kepalanya.. dan saya ulang hal yang sama sampai beberapa kali hasilnyapun tetap sama. Setelah di perhatikan diketahui larasnya penyok dibagian ujung mungkin waktu penggantian chamber plastic oleh si pemilik lamanya tanpa sengaja di getok pake palu dalam pemasangannya, Jadi saya putuskan untuk crowning ulang..
Karena keterbatasan alat dirumah maka larasnya
saya bawa ke tukang bubut.. ternyata permasalahannya tidak sampai disana saja, :( ulah si tukang bubut karna mungkin
malas untuk bongkar pasang mata pahat guna membubut tirus larasnya jadi
digunakan lah mata bor dengan diameter lebih besar, namun apa yang terjadi mata
bor yang digunakan masih jauh lebih kecil dari lubang diameter laras dan yang
terjadi alur laras terkikis sedalam 0,5cm haduh…. Penyesalan yang tak berujung
gara2 situkang bubut :(.. saya pun marah ke pemilik bengkel.. dan si
pemilik hanya bisa meminta maaf.. akhirnya saya putuskan untuk memotong atau
mebuang ujung larasnya sepanjang 0,5cm tadi..
Sesampai dirumah kemudian dirakit dan ujicoba
lagi… hasilnya cukup memuaskan… dijarak 15m grouping bisa dibilang sangat
sempit… :)
alhamdulilah terobati rasa penasaran dan galau saya..
Berikut penampakan larasnya.. :
Dan kepuasan saya ternyata belum cukup sampai
disana senapan tersebut terus saya upgrade sampai memuaskan hati untuk bisa
dibawa berburu dan lompa..
Berikut penampakan
terakhir, setelah upgrade popor, trigger smoth, chamber almunium serta cincin
laras berbahan metal…:
Hasil Grouping dijarak 22 m, 20 pluru masih
bisa berhimpitan satu dengan yang lainnya
Hasil Test Pengukuran Kecepatan Pluru
Dan tenaga yang diperoleh dari masing-masing
jumlah pompaan
Dan terakhir saya cukup puas dengan yang
diperoleh walaupun entah berapa rupiah yang saya habiskan untuk membuatnya
sampai menjadi sempurna